Selasa, 13 Desember 2016

Patbhe Goes To Sekolah Adiwiyata

 PATBHE Goes to Sekolah Adiwiyata




Beberapa bulan terakhir SMAN 4 Yogyakarta tengah disibukkan dengan persiapan Lomba Adiwiyata. Persiapan Lomba tersebut melibatkan seluruh warga SMAN 4 Yogyakarta. Dimulai dari Guru dan Karyawan hingga para siswa ikut berpartisipasi dalam persiapan tersebut. Tahun ini SMAN 4 Yogyakarta berusaha merebut posisi 3 besar, setelah tahun lalu harus puas dengan posisi harapan 1 atau posisi ke-4.
Adapun dari pihak sekolah sendiri telah membentuk tim guna menyukseskan lomba tersebut. Menurut Ibu Sugiyarti salah seorang anggota Tim Adiwiyata mengungkapkan bahwa tim tersebut beranggotakan 14 orang. Adapun tujuan dibentuknya tim tersebut selain sebagai upaya untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata namun juga untuk membuat sekolah menjadi bersih, teduh serta rindang. Sehingga dengan tercapainya tujuan tersebut dapat membuat para siswa menajdi lebih nyaman dalam porses kegiatan belajar mengajar.
Banyak program yang telah dilaksanakan oleh Tim Adiwiyata SMAN 4 Yogyakarta. Berikut ini adalah program yang telah sukses diwujudkan oleh Tim Adiwiyata :
   1.   Membuat taman sekolah ( perwujudan taman sekolah melalui pengalihan fungsi lahan parkir menadi taman)
   2.     Pengelolaan sampah melaui Bank Sampah.
Salah satu kegiatan yang sangat diandalkan oleh pihak sekolah yaitu Bank sampah sekolah. Dengan adanya Bank sampah sekolah ini diharapkan para siswa dapat mulai memanfaatkan sampah sebagai benda yang dapat menguntungkan. Adapaun Bank sampah sekolah ini telah menjalin kerjasama dengan BLH kota Yogyakarta dan Karang Taruna Karangwaru untuk menjual sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan oleh Bank sampah sekolah. Selanjutnya dana yang terkumpul akan digunakan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas keberishan dan pengelolaan sampah.
Pihak sekolah sendiri mengharapkan kebiasaan baik ini tidak hanya muncul ketika akan diadakan lomba saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai kebiasaan yang mengakar pada jiwa setiap siswa SMAN 4 Yogyakarta.

(Oleh: Danny Nur Wahyu Hdayat /XII IPA 1)



Minggu, 11 Desember 2016

FASILITAS WUDHU PERLANCAR KEGIATAN SISWA SMAN4


JOGJA- Ketersediaan air bersih di sekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Hal ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa yang satu angkatan saja dapat mencapai 300 orang. Sehingga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air di sekolah adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan laboratorium dan menyiram tanaman. Tidak lupa ada salah satu fasilitas yang tidak kalah penting yaitu fasilitas tempat wudhu. Fasilitas ini sering dianggap tidak terlalu penting. Tapi nyatanya hal ini penting karena mayoritas siswa dan guru beragama muslim. Hal senada juga dikatakan oleh salah satu siswa SMAN 4, Salsabila Rahma “ kalau tidak ada tempat wudhu, bakalan ribet. Jadi fasilitas ini sangat membantu, memperlancar kegiatan kita juga. Apalagi kan ini orangnya ada banyak jadi kalo tempat wudhu nya banyak ga perlu ngantri dan kita ngga akan telat masuk kelas nanti.”



Terdapat 3 lokasi tempat wudhu di SMAN 4 Yogyakarta. Kondisinya pun bersih dan nyaman. “Kondisinya bersih jadi enak waktu kita mau wudhu. Hal ini bagus karena bnayak juga tempat wudhu yang kotor dan membuat kita jadi ngga nyaman”, ujar Fairuz Mazaya, salah satu siswa SMAN 4 Yogyakarta.


Jihan Tawang B.

Sabtu, 03 Desember 2016

Wajah Baru SMA Negeri 4 Yogyakarta


Wajah Baru SMA Negeri 4 Yogyakarta




           
Yogyakarta- SMA N 4 Yogyakarta pada tahun 2016 ini mulai mencanangkan program sekolah adiwiyata. Salah satu program kerja yang telah dilaksanakan adalah merombak lahan parkir yang berada di depan SMA N 4 menjadi taman. Pak Parwanto selaku panitia adiwiyata mengungkapkan bahwa perombakan ini betujuan untuk memberi kesan hijau dan asri pada wajah SMA N 4. Pembangunan taman ini juga berdampak positif pada kelas yang berada di sampingnya, yaitu kelas 12 IPA 1, 12 IPA 2, dan 12 IPA 3. Menurut Puspa Indah, salah siswi kelas 12 IPA 3, menyatakan bahwa kelasnya sekarang menjadi lebih terang dan sejuk semenjak dibangun taman.


(Erna Devi A.D.E)

Rabu, 30 November 2016

Pohon Perindang di SMA Negeri 4 Yogyakarta


SMA Negeri 4 Yogyakarta mempunyai dua pohon besar yang menjadi peneduh halaman sekolah, pohon ketapang dan pohon kelengkeng.
Pohon ketapang (Terminalia catappa) merupakan pohon yang tumbuh  tinggi dengan cabang yang menyebar dengan dedaunan pohon yang rimbun. Meskipun pohon ini sering mengotori halaman sekolah, namun hal ini  setimpal dengan rasa nyaman, udara sejuk, dan tempat teduh yang disediakan oleh  pohon yang berasal dari Asia ini.

(pohon ketapang)



Pohon kedua, yang berguna sebagai penyuplai oksigen dan sebagai pohon  hias adalah Dimocarpus longan atau biasa disebut dengan pohon kelengkeng. Pohon yang berasal dari Asia Tenggara ini memiliki beberapa jenis, mulai  dari pohon jenis Myanmar, Tiongkok, Australia, Taiwan, Thailand, dan Jawa. Pohon kelengkeng Jawa merupakan jenis pohon yang ditanam.
(pohon kelengkeng Jawa)
Pohon kelengkeng dan ketapang ini, sangat berguna di beberapa acara yang  diadakan di halaman sekolah. Selain menjadi peneduh, kedua pohon ini juga sering dijadikan sebagai objek foto. Tidak hanya itu, kedua pohon ini juga 
sering dihias  dengan beraneka aksesoris, guna menambah nilai estetika.
Perawatan untuk kedua pohon, terbilang cukup mudah. Kedua pohon tidak 
perlu  disirami terlalu sering, karena bisa berdampak buruk bagi pohon. Air hujan  meurpakan media penyiraman bagi kedua pohon ini. Perawatan yang lain adalah membersihkan tanaman liar di sekitar pohon dan                           daun – daun yang berguguran di halaman sekolah.

Isna Nur Faridha & Salma Khansa Fairuza









UBAH WAJAH BARU SEKOLAH DENGAN GERAKAN TANAM POHON


YOGYAKARTA – Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih, SMA Negeri 4 Yogyakarta melakukan gerakan tanam pohon yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Mulai dari guru, siswa, hingga petugas kebersihan sekolah ikut andil dalam kegiatan ini.
Dengan diadakannya kegiatan ini, sekolah yang dulunya terlihat kurang sejuk disulap menjadi sangat hijau. Ruangan di depan yang dulunya digunakan untuk lahan parkir dirombak dan diubah menjadi taman. Tanaman yang dulunya kurang beraturan di lapangan tengah disusun ulang dan sebagian dipindahkan ke bagian selatan sekolah untuk dibuat taman lagi. Gerakan ini juga didukung oleh pihak sekolah dengan menyediakan berbagai macam bibit tanaman. Tapi tidak hannya itu, para siswa juga dengan semangat membawa tanaman kurang lebih lima tanaman untuk menghijaukan tiap kelas.
Tentunya gerakan tanam pohon ini juga tidak lepas dari peranan panitia adiwiyata yang dengan semangat mengkoordinasikan seluruh perangkat sekolah supaya bekerjasama dalam mewujudkan sekolah yang bersih. “Walaupun pelaksanaannya kurang direncanakan dan masih terbengkalai, adiwiyata kali ini berhasil membuat wajah baru ke SMA Negeri 4 Yogyakarta.” ucap Sekar, salah satu panitia adiwiyata.
Tidak hanya berperan dalam penghijauan, panitia juga melakukan pekerjaan luar biasa dengan mengumpulkan barang-barang bekas lalu menjualnya. Uang hasil penjualan lalu diberikan ke osis untuk dibelikan bibit tanaman baru. “Kita juga mengumpulkan barang-barang bekas untuk ditimbang dan dijual.”ucap agrita, salah satu panitia sie penimbangan.

Harapannya dengan dilaksanakannya gerakan ini, SMA Negeri 4 Yogyakarta bisa menjadi lebih hijau dan sejuk lagi. Juga, dapat mengurangi polutan yang sudah mulai menjadi masalah di kota Yogyakarta kini. 

Fardan Berliansyah W.

Jaga Kesehatan, Harus Hemat Air Pula

Kamis (17/11) pukul 10.02 WIB waktu itu murid SMA N 4 Yogyakarta sedang melaksanakan istirahat. Kami mendapati murid-murid yang senantiasa mencuci tangannya sebelum dan sesudah makan. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa mereka sangat memperhatikan kesehatan. Namun, hal ini juga terkait dengan pemborosan air. 

“Saya sering melihat siswa yang senang bermain air. Misalnya, ketika mereka selesai mencuci tangan, mereka tidak langsung mematikan kran, tetapi mereka akan memercikkan air kemana-mana, seperti kepada temannya yang kebetulan lewat,” kata Ida, salah satu murid kelas X SMA N 4 Yogyakarta.

“Pemborosan air lainnya yang sering dilakukan siswa yaitu ketika mereka sudah menyalakan kran,  mereka tidak langsung memakainya, tetapi disambi ngobrol dengan temannya dulu,” kata Novia, salah satu  murid kelas X SMA N 4 Yogyakarta.

Hal ini mungkin tidak hanya terjadi di SMA N 4 Yogyakarta saja. Maka dari itu, kita harus lebih memperhatikan pemakaian air agar tidak terjadi pemborosan. Akibat dari pemborosan air adalah air akan cepat  habis dan lama kelamaan dapat menyebabkan kekeringan.

Wulan Dwi Rachmadianty

Kerja Sama Energi dan Olahraga

Manusia dapat beraktivitas dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya energi. Energi ini diperoleh dari proses mengonsumsi bahan pangan yang mempunyai zat gizi, seperti : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat gizi inilah yang diproses di dalam tubuh menjadi energi.
Tubuh merupakan salah satu anugrah Tuhan yang sangat berharga. Tubuh membutuhkan, menghasilkan, dan mengeluarkan energi yang dapat digunakan dalam beraktivitas. Semakin sehat jiwa dan raga manusia, energi juga semakin bertambah, salah satunya dengan berolahraga, dengan catatan sesuai porsi keadaan kita.

Kegiatan olahraga tidak hanya mengasyikan, tetapi juga menyehatkan, terutama jika dilakukan dengan rutin seperti kegiatan olahraga di sekolah yang sudah terjadwal. Olahraga menjadi mata pelajaran yang meliputi materi maupun praktek olahraga sesuai kebjakan sekolah.

Olahraga terbagi menjadi berbagai cabang berdasarkan jenis dan kegiatan olahraga, seperti : bidang atletik, bidang aquatik, bidang bola besar atau kecil, dan bidang udara. Maka tak hayal, olahraga sering dijadikan ajang tanding,  seperti pertandingan olahraga untuk SMA.

Di SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki Kelas Khusus Olahraga (KKO) yang dipersiapkan untuk menghadapi lomba olahraga sesuai cabangnya. Kelas khusus ini mempunyai keahlian dan tambahan materi di bidang olahraga dibandingkan kelas reguler yang biasanya mendapat 3 jam pelajaran olahraga dalam  seminggu.
Berbagai kejuaraan di bidang olahraga pernah diraih oleh SMA Negeri 4 Yogyakarta, seperti olahraga di bidang basket, futsal, sepak bola, renang, dan  masih banyak lagi.
Jadi berolahraga dapat membentuk jiwa dan raga yang sehat, serta menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan dalam aktivitas positif.

Imawan Wichaksana